Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan global. Meskipun telah ada upaya-upaya pencegahan dan pengobatan, TBC masih menjadi penyebab utama kematian di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara berkembang. Oleh karena itu, sosialisasi tentang bahaya penyakit ini merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan penularan dan penanganan TBC.
Pemerintah pekon Banyu Urip melalui anggaran dana Desa tahun anggaran 2024.Menyelenggarakan dan melaksanakan sosialisasi bahaya penyakit menular TBC. Dengan pemateri dari puskesmas kecamatan Wonosobo dr. Devi Putri Amalia.
Melalui sambutannya atas nama pemerintah pekon Banyu Urip kecamatan Wonosobo juru tulis pekon Banyu Urip Sutrisno menyampaikan dan sekaligus membuka acara sosialisasi penyakit menular TBC. Sosialisasi dihadiri oleh BHP, Babinsa Pekon Banyu Urip Dan PLD dengan jumlah peserta 30 orang.
Dalam kegiatan sosialisasi dr Devi Putri Amalia menyampaikan tentang bahaya Penyakit TBC, gejala serta cara mengobatinya.
Apa Itu Tuberkulosis?
TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan biasanya menyerang paru-paru. Namun, TBC juga dapat menyerang organ tubuh lainnya seperti ginjal, tulang, dan otak. Penularannya terjadi melalui udara, ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, dan orang lain menghirup bakteri tersebut.
Bahaya Penyakit Tuberkulosis
-
Penyebaran Cepat: TBC dapat dengan cepat menyebar di antara individu yang tinggal atau bekerja dalam kondisi yang padat, seperti dalam pengungsian atau penjara.
-
Kematian: Jika tidak ditangani dengan baik, TBC dapat menyebabkan kematian. Hal ini terutama berlaku bagi individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti mereka yang hidup dengan HIV/AIDS.
-
Ketidakmampuan: TBC dapat menyebabkan keterlambatan dalam kinerja seseorang di tempat kerja atau sekolah karena gejala yang parah atau perawatan yang diperlukan.
-
Kemiskinan: TBC sering kali terkait dengan kemiskinan, karena kondisi lingkungan yang buruk dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan yang memadai.
Upaya Sosialisasi
-
Edukasi Masyarakat: Program edukasi yang menyediakan informasi tentang gejala, penyebaran, dan pengobatan TBC dapat membantu masyarakat untuk mengenali penyakit tersebut dan mencari bantuan medis lebih awal.
-
Kerja Sama dengan Lembaga Kesehatan: Kolaborasi antara pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga kesehatan lokal dapat meningkatkan akses terhadap pemeriksaan dan pengobatan TBC.
-
Pengujian Dini: Sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi penyebaran penyakit dan meningkatkan tingkat kesembuhan.
-
Pemberdayaan Masyarakat: Melalui pelatihan dan dukungan, masyarakat dapat dipersiapkan untuk mengenali gejala TBC, mengurangi stigmatisasi, dan mendukung mereka yang sedang dalam pengobatan.